Minggu, 20 Desember 2015

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)


DEFINISI

      ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni ‘infeksi’, ‘saluran pernapasan’, dan ‘akut’, dimana pengertiannya adalah sebagai berikut :
  1. Infeksi : Adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
  2. Saluran pernapasan : Adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru (alveoli), beserta organ-organ di sekitarnya.
  3. Infeksi Akut : Adalah Infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari ( £ 14 hari ). Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut.

 

PENYEBAB

        Secara umum, pencemaran udara memiliki peranan penting dalam menimbulkan infeksi saluran peranfasan dan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Prosuksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan daluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibatnya, penderita akan mengalami kesulitan untuk bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri juga tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan tersebut, hal ini akan mempermudah terjadinya infeksi saluran peranfasan.




KLASIFIKASI ISPA
       Program Pemberantasan Penyakit ISPA (P2 ISPA) membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu pneumonia (radang paru-paru) dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi lagi atas derajat beratnya penyakit, yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk-pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin.      

        Berikut ini adalah klasifikasi ISPA berdasarkan P2 ISPA :
  1. PNEUMONIA : ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
  2. PNEUMONIA BERAT : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada ke dalam.
  3. BUKAN PNEUMONIA : ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat.
      Tanda-tanda bahaya secara umum :
  • Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun : tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor/mendengkur, dan gizi buruk.
  • Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan : kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam, dan dingin.

PENCEGAHAN PENYAKIT ISPA


  1. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik
  2. Imunisasi
  3. Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan hidup
  4. Mencegah kontak dengan penderita penyakit ISPA
       Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit ISPA ini berdasarkan faktor penyebab penyakit, adalah sebagai berikut :a. Tingkat hunian rumah padat
  • Satu kamar dihuni tidak lebih dari 2 orang
  • Menjaga kebersihan rumah
b. Ventilasi rumah / dapur tidak memenuhi syarat
  • Memperbaiki lubang penghawaan /ventilasi
  • Selalu membuka pintu/ jendela terutama pada pagi hari
  • Menambah ventilasi buatan
c. Perilaku
  • Tidak membawa anak saat memasak di dapur/ saat memasak
  • Menutup mulut jika batuk
  • Tidak meludah sembarangan
  • Tidak menggunakan obat anti nyamuk bakar
  • Tidur sementara terpisah dengan penderita penyakit ISPA.


TANDA-TANDA BAHAYA

      Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal.   Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit dengan mortalitas yang lebih tinggi. Maka, perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.      Berikut ini adalah tanda bahaya yang perlu diwaspadai pada seorang penderita ISPA :

  1. Pada sistem pernafasan : napas cepat dan tak teratur, retraksi/tertariknya kulit ke dalam dinding dada, napas cuping hidung, sesak, kulit wajah kebiruan, suara napas lemah atau hilang, mengi, suara nafas seperti ada cairannya sehingga terdengar keras
  2. Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat dan lemah, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dan gagal jantung.
  3. Pada sistem saraf : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang, dan koma.
  4. Gangguan umum : letih dan berkeringat banyak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar